Blog Tentang Mesin Las: June 2018

Wednesday, June 20, 2018

Pengenalan Bagian Bagian Untuk Perlengkapan Pada Mesin Las CO2

Mesin Las CO2 adalah Mesin Las Listrik yang di bantu dengan tambahan Gas CO2 untuk mencairkan area pengelasan, Gas CO2 juga berpungsi sebagai pelindung pada area pengelasan dari pengaruh udara luar yang bisa mengakibatkan korosi (blow hole). Jenis mesin las CO2 ada Dua macam yaitu Mesin Las CO2 dengan System Thyristor dan Mesin CO2 dengan System Inverter. untuk keunggulan hasil dari pengelasan sudah pasti lebih bagus yang Inverter, selain permukaan dari hasil pengelasan tersebut lebih halus juga lebih stabil untuk alur dari hasil pengelasanya.
Untuk harga juga sudah pasti lebih mahal 2 kali lipat atau lebih dari harga mesin las CO2 dengan system Thyristor (Maaf... yang saya maksud untuk mesin las buatan Jepang atau Eropa dan Ori ya... ), untuk produk selain dari Jepang dan Eropa mungkin bisa jadi harganya lebih murah.

"-"pengenalan bagian bagian untuk perlengkapan pada mesin las co2-01"-"
Contoh - Tampilan untuk bagian depan pada Mesin Las CO2

Bagian bagian untuk perlengkapan pada Mesin Las CO2 :

"-"pengenalan bagian bagian untuk perlengkapan pada mesin las co2-02"-"
Welding Torch Mesin Las CO2

  • Regulator Gas untuk Tabung Gas CO2 (CO2 Regulator)
  • Kabel Las untuk arus positif ( Power Cable) - 3M Std
  • Kabel Las untuk arus Negatif (Ground Cable) - 3M Std
  • Kabel Listrik untuk sambungan Listrik dari Breaker ke Mesin Las
  • Tabung Gas CO2 ( CO2 Gas)


Cara pemasanganya adalah :

  • Pasang mesin las ke sumber listrik dengan Voltage yang sesuai dengan kebutuhan mesin las tersebut, nilai Voltage dan kVA yang di butuhkan bisa di lihat pada Name Plate yang terpasang pada Body Mesin, Biasanya 380V - 3 phase dan besaran Fuse - Breaker yang dibutuhkan untuk mesin las bisa anda lihat pada buku manual dibagian pemasangan (Installation). Catatan : Baca dengan teliti untuk buku manual dari mesin tersebut sebelum melakukan pemasangan.
  • Pasang Motor Feeder untuk Kawat Las Roll dan sambungkan Kabel Las untuk arus positif dan Negatif dengan terminal output pada mesin las, dan jangan lupa untuk selalu memastikan kekencangan mur pengikat, karena efek dari tidak kencangnya mur pengikat untuk setiap sambungan tersebut bisa mengakibatkan kerusakan mesin las atau terjadi kebakaran pada sambungan tersebut. Dan tempatkan wire feeder sesuai dengan kebutuhan operator, maksudnya supaya operator yang akan menggunakan mesin las tersebut nyaman dalam penggunaanya.
  • Pasang Torch Welding dengan menyambungkan ke bagian wire feeder.
  • Tempatkan Tabung Gas CO2 tidak terlalu jauh dari mesin Las, umumnya Slang Gas (Gas Hose) yang di sediakan dari perlengkapan mesin las adalah 3M, lalu pasang Regulator untuk Gas CO2 pada terminal keluaran dari Tabung Gas CO2 tersebut. setelah kencang lalu atur Flow keluaran Gas dari Regulator dengan memutar pengatur untuk keluaran Gas pada Regulator. Besaran Flow Meter untuk keluaran Gas yang sesuai dengan material yang akan di las bisa anda lihat pada table di buku manual pada bagian Parameter Welding.

Cek ulang untuk setiap pemasangan tadi untuk memastikan bahwa mesin tetsebut sudah benar benar siap untuk digunakan, sebaiknya buatlah Cek Sheet untuk item item pemasangan tadi supaya pemasangan tadi ada datanya.


Tuesday, June 19, 2018

Penjelasan Tulisan Pada Papan Nama (Name Plate) Mesin Las

Apa itu Papan Nama (Name Plate)?
Papan Nama (Name Plate) pada Mesin Las adalah sebuah Plate yang terpasang pada body mesin las dan gunanya sebagai papan informasi mengenai spesipikasi dari mesin las tersebut. Papan nama pada mesin las sangat penting untuk di pelajari dan dipahami oleh setiap penggunanya sebelum melakukan pemasangan (Instalasi). Sehingga pengguna akan terhindar dari bahaya sengatan listrik atau terkena panas api pada saat memasang atau menggunakan mesin las. tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa sumber Listrik yang tersedia di Indonesia adalah 110VAC - 1 Phase (Single Phase), 220VAC - 1 Phase dan 380VAC - 3Phase (Three Phase) dan Rated Frequency-nya adalah 50Hz. Maka sebelum kita membeli mesin las tersebut sebaiknya kita cek dulu isi name plate yang terdapat pada mesin las tersebut, apakah ukuranya sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan atu tidak, maka di Blog Tentang Mesin Las ini kami akan membahasnya satu persatu apa yang tertulis pada Papan Nama tersebut, seperti :

"-"penjelasan tulisan pada papan nama (name plate) mesin las-001"-"
Contoh - Name Plate yang ada pada Cover Mesin Las


Penjelasanya :

  • Rated Output Current adalah (Nilai ukuran Ampere maksimal yang dikeluarkan oleh Mesin)
  • Rated Input Voltage adalah (Nilai ukuran Voltase yang dibutuhkan untuk Mesin)
  • Rate Frequency adalah (Nilai Frequency yang di perbolehkan untuk mesin tersebut)
  • kVA (kW) at rated output adalah (kVA atau kW ukuran terkecil yang disarankan untuk sumber mesin sehingga nilai ampere yang dikeluarkan oleh mesin terpenuhi)
  • Rate Duty Cycle adalah (Nilai siklus pengeluaran ampere dan lamanya pengelasan yang aman untuk mesin)
  • Output Current Range adalah (Nilai ukuran ampere terkecil dan terbesar yang bisa dikeluarkan oleh mesin)
  • Max. No-load voltage adalah (Nilai ukuran Maximal Voltage tanpa beban)
  • Rate load Voltage adalah (Nilai ukuran minimal Voltage dengan beban)
  • Rod Size adalah (Ukuran Rod-Electrode atau ukuran batang kawat yang disarankan untuk pengelasan pada Mesin tersebut)


Notes :  Nilai Ukuran yang tertera pada name plate itu berbeda beda dari setiap mesin, tergantung dari spesipikasi si pembuat mesin ataupun (jika ada) bisa berdasarkan yang di butuhkan oleh user untuk mengerjakan material yang akan di las.

Jika ada yang melihat di salah satu perusahaan, dan beberapa mesin lasnya menggunakan Listrik 200VAC - 3 Phase, itu berarti mesin las tersebut adalah mesin dengan Standard Japan (Hanya digunakan di Japan), karena di Japan Standard listriknya 100VAC dan 200VAC baik Single Phase ataupun 3 Phase. Maka jika mesin tersebut akan di gunakan di Indonesia, user harus menyiapkan Step-Down dari 380VAC menjadi 200VAC dan kVA yang di keluarkan oleh Step-Down tersebut minimal 10% harus lebih besar dari Nilai input kVA (kVA at rated Input) untuk mesin las tersebut.

Contohnya : kVA pada spek mesin 30kVa, maka kVA yang dikeluarkan oleh Step-Down minimal 33kVA atau lebih besar sehingga mesin lasnya akan lebih stabil ketika di operasikan.


Cara Aman Mengatur Keluaran Arus Ampere Pada Mesin Las berdasarkan Rated Duty Cycle

Cara aman mengatur keluaran arus ampere pada mesin las berdasarkan Rate Duty Cycle, informasi nilai yang tertulis pada Rated Duty Cycle pada setiap jenis mesin las itu berbeda beda, biasanya nilai yang tertulis adalah 40%, 50%, 60%, 80% sampai 100%, lebih baik jika mesin tersebut pada Rated Duty Cyclenya tertulis 100%, maka mesin tersebut boleh di gunakan untuk mengelas lebih lama dari 10 menit ataupun tanpa henti selama pengelasanya panjang panjang, asalkan kondisi pendinginan untuk mesin tersebut terpenuhi seperti kipas pendinginan untuk mesin (Fan Motor), Air sirkulasi untuk pendingan mesin (Water Cooled) dan Supply arus listrik untuk mesin tersebut kondisinya stabil (tidak terjadi turun naik saat mesin digunakan untuk melakukan pengelasan).


"-"cara aman mengatur keluaran arus ampere pada mesin las berdasarkan rated duty cycle-001"-"
Contoh - Tabel Duty Cycle dari Salah Satu Produk Mesin Las



Lihat table diatas, Siklus pengoperasian digambarkan dengan menggunakan table untuk Rated Duty Cycle 40% dan Ampere yang digunakan untuk pengelasan dalam posisi maksimal yaitu 300A, maka lamannya pengelasan dihitung per 10 menit pemakaian mesin las, berarti mesin las tersebut boleh digunakan untuk melakukan pengelasan terlama hanya 4 menit saja dan 6 menitnya lagi untuk pendinginan, resikonya jika mesin tersebut di paksakan untuk melakukan pengelasan lebih dari 4 menit dengan Ampere 300A, maka mesin akan mengalami Over Heat (mesin mengalami kepanasan yang berlebih), dan akibatnya mesin bisa terbakar pada bagian trafo dan bagian komponen lainya seperti SCR (Thyristor) ataupun P.C.B (Printed Control Board).

Contoh-1 : Seperti yang tertulis di atas, jika Rated Duty Cycle-nya tertulis 40%, maka apa yang harus dilakukan untuk menyetel berapa arus yang di perbolehkan untuk pengelasan terlama, jika Rated Output Current maksimal amperenya 300A?.

Maka :
  • Untuk Max Cur 300A dan Duty Cycle 40% adalah ada di angka 190A kebawah, artinya tidak boleh melebihi 190 Ampere jika ingin melakukan pengelasan 100% tanpa berhenti selama 10 menit.
  • Jika pemakaian 250A dan Duty Cycle 40% adalah persentase pemakaianya hanya 58%, artinya 5.8 menit penggunaan dan 4.2 menit pendinginan.

Contoh-2 : Bagaimana jika yang tertulis pada Rated Duty Cycle-nya 60% dengan Rated Output Current maksimal amperenya 300A?.

"-"cara aman mengatur keluaran arus ampere pada mesin las berdasarkan rated duty cycle-002"-"
Table Rated Duty Cycle untuk Mesin Las

Maka :
  • Untuk Max Cur 300A dan Duty Cycle 60% adalah ada di Angka 233 A kebawah, artinya tidak boleh melebihi angka tersebut untuk melakukan pengelasan 100% tanpa berhenti selama 10 menit.
  • Jika pemakaian 250A dan Duty Cycle 60% adalah persentase pemakaianya hanya 87%, artinya 8.7 menit penggunaan dan 1.3 menit pendinginan.

Jadi sarannya menurut Blog Tentang Mesin Las adalah pergunakan mesin las tersebut sesuai dengan kemampuan mesin itu sendiri dengan mengacu pada spesipikasi yang sudah tertulis pada papan informasi (Name Plate) setiap mesin. Supaya mesin tersebut bisa lebih lama masa kerjanya.


Mengenal Mesin Las Jenis TIG Dan Perlengkapanya

Blog tentang mesin las ingin berbagi mengenai Mesin Las listrik jenis TIG Dan Perlengkapanya. Mesin las listrik jenis TIG hanya ...