Blog Tentang Mesin Las: Nama nama Part Dan Cara Pemeliharaan Welding Torch CO2 (Torch Assy)

Friday, July 20, 2018

Nama nama Part Dan Cara Pemeliharaan Welding Torch CO2 (Torch Assy)

Nama nama Part Dan Cara Pemeliharaan Welding Torch CO2 (Torch Assy), menurut Blog Tentang Mesin Las untuk pemeliharaan Welding Torch CO2 sangatlah simple tetapi butuh perhatian. Welding Torch pada mesin las CO2 berpungsi sebagai alat untuk menghubungkan arus (Ampere) dari Mesin las menuju material yang akan di las. pada Welding Torch CO2 terbagi menjadi beberapa bagian barang yang dapat di ganti bila terjadi kerusakan. Ada bagian Spare parts dan Consumable Parts.

"-"nama nama part dan cara pemeliharaan welding torch co2-01"-"
Contoh - Welding Torch 350A untuk CO2 / MAG


■ Untuk bagian Spare parts terdiri dari :

  • Direct Plug
  • Power Cable
  • Coil Liner
  • HandleTorch
  • Switch Torch


■ Dan ada bagian Consumable parts terdiri dari :
  • Torch Body
  • Insulating Bush
  • Tip Body
  • Orifice (Ceramic)
  • Contact Tip
  • Nozle
"-"nama nama part dan cara pemeliharaan Welding torch co2-002"-"
Contoh - Konfigurasi untuk Welding Torch 350A (CO2/MAG)

Penjelasan untuk masing masing Spare parts Welding Torch :

  • Direct Plug adalah alat untuk menyambung atau menghubungkan Torch Assy Unit dengan Wire Feeder, umumnya untuk Direct Plug dibuat dan hanya bisa dipasang pada wire feeder dari mesin las dengan merek itu sendiri, contohnya : Torch Assy dari Daihen standardnya hanya bisa dipasang pada wire feeder dari Daihen. Bagaimana jika Torch Assy dari daihen supaya bisa dipasang pada Wire Feeder dari merek Panasonic, yaitu dengan cara mengganti bagian Torch Adaptor untuk joint ke Wire Feeder Panasonic. Selain Panasonic ada juga untuk model lainya seperti Daiden, Hobart dll.
"-"nama nama part dan cara pemeliharaan welding torch co2-003"-"
Contoh untuk gambar Direct Plug

  • Power Cable pada Torch Assy Unit berpungsi sebagai penghantar arus dari mesin las menuju ujung Contact Tip, besarnya power Cable berbeda beda tergantung mesin yang akan digunakan dan sudah ada standardnya. Jadi disarankan jika mau membeli atau mengganti power cable sebaiknya baca terlebih dahulu manual booknya.
  • Coil Liner terbuat dari kawat baja yang di lilit berbentuk spiral dan untuk diameter dalam dari lilitan Coil Liner di sesuaikan dengan kebutuhan kawat las yang akan di gunakan untuk melakukan pengelasan (ukurannya bervariasi dan sudah standard). Coil Liner tersebut dalam Welding Torch berpungsi sebagai penyetabil jalanya kawat las di dalam Power Cable sampai menuju Tip Body.  
  • Handle Torch adalah sebagai gagang atau pegangam pada Torch Assy, jika terjadi kerusakan maka Handle Torch bisa di ganti dengan cara membeli barangnya ke supplier yang menjual mesin las tersebut.
  • Torch Switch adalah alat Switch ON/OFF (Micro Switch) yang terpasang pada Handle Torch yang berfungsi untuk menyambungkan start ON/OFF pada saat akan melakukan pengelasan.

Penjelasan untuk Consumable Parts pada Welding Torch :

  • Torch Body adalah bagian part untuk memasang Tip Body dan mempunyai lengkungan 45° atau 55° tergantung kebutuhan user pada bagian yang akan di las. Standard Torch Body pada Welding Torch adalah 45°.
  • Insulating Bush adalah bagian alat yang berpungsi sebagai Isolator antara Tip Body dengan Nozzle, supaya Nozzle Torch tidak teraliri arus dari Tip Body.
  • Orifice atau Ceramic adalah bagian alat yang berpungsi sebagai penyaring dalam penyebaran Gas CO2 pada bagian dalam Nozle sampai keluar dari Nozle sehingga Gas yang keluar lebih stabil dan merata.
  • Contact Tip atau Tip Electrode pada Welding Torch CO2 berpungsi sebagai bagian part untuk menghantarkan arus langsung ke kawat las yang keluar dari Contact Tip (+) dan kawat las akan mencair setelah bersentuhan dengan benda kerja (-) yang akan di las. Contact Tip tersebut terbuat dari material yang tahan dengan panas. 

Pemeliharaan untuk Spare part dan Consumable parts :

  • Cara memasang dan melepas Direct Plug pada Welding Torch, disarankan pada waktu memasang dan melepas direct plug Torch pada Wire Feeder jangan terlalu kencang dan jangan pula terlalu longgar. Akibat dari terlalu kencang maka ulir pada Direct Plug akan cepat aus dan Rusak. Dan kalau terlalu longgar maka Ulir pada Direct Plug akan terjadi panas akibat arus yang lewat tidak sempurna dan ulir akan terbakar karena panas tadi.
  • Power Cable pada Welding Torch terkadang kurang mendapat perhatian dari operator itu sendiri, terutama lingkaran atau bengkokan pada Cable Torch. Perhatikan selalu setiap kali akan menekuk Cable Torch dan jangan terlalu ekstrim lingkaranya apalagi kalau sampai di tekuk berlebih. Akibatnya Cable akan cepat putus dikarenakan bagian yang ditekuk tadi akan mengalami panas yang berlebih dan serabutnya akan putus sedikit demi sedikit.
  • Coil Liner dan cara pemeliharaanya cukup mudah yaitu keluarkan terlebih dahulu Coil Liner dari Welding Torch lalu di bersihkan dengan menggunakan air blow untuk menghilangkan sisa sisa gesekan kawat las yang nempel di dalam Coil Liner. Lakukan setiap hari atau dua hari sekali setiap selesai digunakan.
  • Handle Torch pada Welding Torch sering pecah yang diakibatkan oleh Handle Torch sering jatuh atau Handle Torch tertimpa benda berat. Saranya alokasikan tempat untuk menempatkan Handle Torch ditempat yang benar benar aman dan mudah untuk penggunaanya.

Kesimpulan:
Perawatan untuk Torch Welding CO2, MAG dan MIG itu sangat diperlukan untuk memperpanjang umur dari Torch tersebut, karena dengan seringnya penggunaan untuk alat tersebut maka partikel partikel kecil yang umumnya dianggap sepele bisa menjadi penghambat untuk kinerja Torch seperti akibat debu yang ada di sekitar area kerja, spatter dari hasil pengelasan, bari dari setiap gesekan kawat las yang melewati Coil Liner di dalam Torch, bengkokan pada penggunaan Torch yang extreme karena posisi jangkauan pengelasan yang sulit, dan masih banyak yang lainya.

Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya dibuat perencanaan dalam membuat jadwal pemeliharaan dan itu di implementasikan siapa dan bagian apa yang menjadi tugas pemeliharaan tersebut.

Jadwal untuk Pemeliharaan umumnya di buat seperti :
  1. Tugas Harian yaitu lakukan checklist sebelum penggunaan, jika ada salah satu part terlihat rusak maka segeralah diganti.
  2. Tugas Mingguan yaitu untuk eksekusi lanjutan dari hasil checklist harian, lakukan cleaning dan check list pemasangan untuk kekencangan seperti baut juga mur pengikat, jika dalam proses cleaning menemukan part yang bisa dianggap rusak walaupun terlihat sepele sebaiknya perhitungkan lagi apakah part tersebut bisa digunakan dalam satu minggu kedepan.
  3. Tugas Bulanan yaitu analisa dari total pekerjaan yang sudah dilakukan tiap minggu sebagai data rangkuman semua permasalahan yang pernah ditemukan dalam mingguan. Acuan ini bisa digunakan untuk mempermudah persiapan part dan penyetokan barang untuk penggunaan dibulan berikutnya.

No comments:

Post a Comment

Mengenal Mesin Las Jenis TIG Dan Perlengkapanya

Blog tentang mesin las ingin berbagi mengenai Mesin Las listrik jenis TIG Dan Perlengkapanya. Mesin las listrik jenis TIG hanya ...