Contoh Mesin : Stationary Spot Welding (SSW) |
Blog Tentang Mesin Las mengenai Stationary Spot Welding (SSW).
Penjelasan :
Stationary Spot Welding (SSW) adalah jenis Mesin Las yang termasuk dalam kelompok RESISTANCE WELDING, bentuknya berdiri dan tidak bisa digeser geser tetapi operator yang memegang material yang akan di las (lihat gambar di atas), berbeda halnya dengan yang namanya Portable Spot Welding (PSW), kalau PSW alatnya yang dipegang dan digerakan sesuai keinginan Operator. Untuk material yang akan di las posisinya diam di atas JIG untuk material tersebut. untuk kedua mesin tersebut arus Ampere yang keluar dari Transformer di perbesar (antara + 2.000Amp ~ + 20.000 Amp) dan Voltage yang keluar dari Transformer di perkecil (antara + 12Volt ~ + 24Volt) tergantung dari Kapasitas Transformer yang terpasang dari setiap unit atau model dari Mesin Las tersebut.Contoh - 1 : Mesin : Portable Spot Welding (PSW) |
Contoh - 2 : Mesin : Portable Spot Welding (PSW) |
Contoh Portable Spot Welding
Cara kerja untuk mesin Las Titik adalah paduan antara Waktu pengelasan, besarnya Ampere dan Tekanan (Pessure). dan keteranganya adalah sebagai berikut :
SETTING WAKTU PENGELASAN :
- SEQUENCE adalah satu siklus pengelasan dari Squeeze sampai program end.
- SQUEEZE adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk turunya Electrode upper ketemu Electrode Lower dan ditambah waktu untuk nunggu antara 3~5 cycle sebelum waktu pengelasan ON.
- UP-SLOPE adalah waktu untuk pengurangan arus welding sehingga arus yang keluar tidak langsung besar sehingga arus yang keluar jadi merambat naik, nilainya antara 1~3 cycle.
- WELD TIME 1 adalah waktu yang dibutuhkan untuk lamanya pengelasan ke 1
- COOL TIME 1 adalah waktu untuk jeda antara Weld 1 dengan Weld 2. (Note : jika diperlukan)
- WELD TIME 2 adalah waktu yang dibutuhkan untuk lamanya pengelasan ke 2. (Note : jika diperlukan).
- DOWN-SLOP adalah kebalikan dari UP-SLOPE, jadi arus ampernya merambat turun (tidak sekaligus turun).
- HOLD TIME adalah waktu yang dibutuhkan untuk memegang plat setelah di cairkan supaya tidak berubah posisinya.
- OFF TIME adalah waktu jeda yang dibutuhkan untuk pengulangan SEQUENCE, seperti proses menjahit jika Start Button di tekan terus maka mesin las akan mengelas kembali secara berulang ulang. (Note : jika diperlukan)
SETTING AMPERE UNTUK PENGELASAN :
- WELD CUR 1 adalah besarnya arus Ampere yang dibutuhkan untuk mencairkan material yang akan di las ke. 1.
- WELD CUR 2 adalah besarnya arus Ampere yang dibutuhkan untuk mencairkan material yang akan di las ke. 2. (Note : Jika dibutuhkan).
TEKANAN (PRESSURE) UNTUK PENGELASAN :
- AIR PRESSURE adalah besarnya tekanan angin yang butuhkan untuk terjadinya pengelasan dan biasanya besarnya tekanan antara 3 kgf/cm2 (0.3 MPa) sampai 4 kgf/cm2 (0.4 MPa), nilainya bisa berbeda beda tergantung dari hasil Trial atau Standard setting (SOP).
Lokasi hasil Las Titik (Spot Welding) pada Mobil |
Mesin ini juga bisa digunakan untuk PROJECTION WELDING, dimana dalam satu kali proses pengelasan bisa lebih dari satu titik yang harus di spot, seperti yang terdapat pada kaki Baut atau Mur yang harus di tempel pada Plat Bracket, dalam proses pengelasan Mur atau Baut terdapat embos sebagai titik point pengelasan terhadap Bracket tersebut. Baracket bracket tersebut bisa anda lihat pada bagian dari unit Kendaraan seperti Mobil dan Sepeda Motor. Jenis mesin las ini banyak digunakan di Industri Metal seperti Pabrik pembuat Mobil, pembuat Sepeda Motor, pembuat Box Panel, dll.
Sample Welding Nut pada Bracket |
Video of Welding process of Nut
Apa saja yang dibutuhkan untuk menghidupkan satu unit Mesin Las Titik :
- Sumber LISTRIK
- Kompresor ANGIN :
- AIR Pendingan (Coolant)
Maker untuk Mesin Las Titik dengan jenis Stationary Spot Welding (SSW) yang banyak di gunakan di lapangan adalah Maker dari DENGENSHA, PANASONIC, KIMURA, CHUO, DAIHEN,
Ukuran atau model untuk Stationary Spot Welding umumnya dari yang terkecil adalah : 35 kVA, 50 kVA, 70 kVA, 80 kVA, 100 kVA, 150 kVA sampai 300 kVA
Antara 100 kVA ~ 300 kVA : digunakan untuk Las Titik Maximal sampai 8 titik pengelasan, jika platnya tebal dan titik pengelasan sampai 8 titik maka memerlukan kVA yang lebih besar bisa sampai 300 kVA.
(Mampu atau tidaknya untuk pengelasan tersebut perlu dilakukan trial sample dari dari kedua bahan yang akan di Las dan dikirim ke maker si pembuat produk mesin Las yang direferensikan dan sudah jelas waktunya akan memerlukan lumayan lama).
Kategory dari Mesin Las Titik :
● 35kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
● 50kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 70kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 80kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 100 kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 150 kVA Stationary Spot Welding
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 300 kVA Stationary Spot Welding
==》Projection Type (Tipe Projection)
NOTE : Yang dimaksud dari Projection Type adalah jenis mesin yang mampu digunakan untuk melakukan las titik Spot lebih dari dua titik atau lebih dalam sekali proses welding (dalam satu Sequence didalam proses pengelasan)
● 50kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 70kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 80kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 100 kVA Stationary Spot Welding
==》Standard Type (Tipe Standard)
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 150 kVA Stationary Spot Welding
==》Projection Type (Tipe Projection)
● 300 kVA Stationary Spot Welding
==》Projection Type (Tipe Projection)
NOTE : Yang dimaksud dari Projection Type adalah jenis mesin yang mampu digunakan untuk melakukan las titik Spot lebih dari dua titik atau lebih dalam sekali proses welding (dalam satu Sequence didalam proses pengelasan)